SEMANGAT PAHLAWAN ’45
&
G45CMC
&
G45CMC
Surabaya 69 tahun silam tepatnya 10
November 1945 menjadi hari yang bersejarah bagi bangsa Indonesia. Pemuda –
pemuda yang diberi julukan arek-arek Suroboyo dengan semangat kebangsaan dan
jiwa nasionalisme, satu tekad melawan penjajahan dalam pertempuran yang
kekuatan relatif berat sebelah. Para penjajah dengan senjata medern dan hanya
bisa dilawan oleh bangsa Indonesia dengan modal bambu runcing, tetapi berkat
kegigihan para pejuang yang dipelopori oleh Bung Tomo dan dalam pertempuran
tersebut jendral Mallabi gugur maka pertempuran sengitpun tak terelakkan dan
sejak saat itu pada tanggal 10 November ditetapkan sebagai “HARI PAHLAWAN” dan
untuk memperingati jasa-jasa para pahlawan dibangunlah sebuah monumen pahlawan
dikota Surabaya. Kini 69 tahun telah berlalu, semangat nasionalisme yang telah
di wariskan oleh para pejuang mulai termakan usia, Rasa kepedulian dalam diri
hanya segelintir orang yang benar-benar memaknainya. Para pejuang menitipkan
segumpal semagat dan dan rasa memiliki Indonesia tanah pusaka, yang telah
diperjuangkan dan harus dibayar mahal dengan nyawa sebagai balasannya dan kini
hanya bagaiman cara kita mengilhami dalam diri kita sebagai bentuk rasa
nasionalisme.
Dan kini, setelah 69 tahun berlalu
hadirlah pahlawan pemerhati lingkungan yang benar-benar peduli terhadap
pariwisata, kami “COMPAS MAPARSTA” dengan semangat seperti titisan dari
pahlawan pejuang kemerdakaan, kami hadir di obyek wisata untuk memerangi
penjajahan perusak lingkungan dan objek wisata tersebut. Dengan semboyan kami
G45CMC (GERAKAN 45 COMPAS MAPARSTA CARE), kami mengikuti semangat kebangsaan dan
cinta tanah air seperti para pahlawan dalam episode yang berbeda tapi dengan
tujuan yang sama yakni untuk Indonesia tercinta
Penulis:
Rintho Cs.
Daniel Lodwick
Daniel Lodwick
Tidak ada komentar:
Posting Komentar