Kamis, 06 November 2014

Menjaga Lasiana Tetap menjadi Surga



Menjaga Lasiana Tetap menjadi Surga

Pantai Lasiana. Terletak di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Atau, lebih tepatnya, pinggiran Kota Kupang. Di Kelurahan Lasiana dengan jarak kira-kira 12 kilo meter ke arah timur dari pusat kota. Biarpun di sisi kota, Pantai Lasiana sudah menjadi frase yang tidak asing lagi di telinga hampir seluruh golongan masyarakat Kota Kupang.
            Wajar saja. Memang pantai ini memiliki begitu banyak nilai estetika. Sehingga mampu memanjakan setiap pengunjung. Oleh karena itu Pantai Lasiana berhasil masuk ke dalam daftar obyek wisata yang wajib dituju dikala liburan bagi sebagian masyarakat Kupang.
            Pantai Lasiana merupakan pantai yang mampu menawarkan view kepada para pelancong dan wisatawan. Letaknya yang unik  memungkinkan kita untuk dapat melihat sebagian dari pulau Timor. Yah, meskipun dalam ukuran yang super kecil, ia masih tetap memiliki sensasi tersendiri. Selain karena letaknya, ia juga mampu menyuguhkan sunset yang memanjakan mata diwaktu senja. Hasilnya, terkadang ada sebagian pekerja kantoran yang menghabiskan waktu senjanya di sini. Dan tentu saja dengan alasan klasik mereka. Untuk melepaskan penat seusai kerja.
            Disamping menawarkan view, ombak yang tidak begitu besar juga memainkan peran penting dalam menarik pengunjung. Dengan ombak seperti ini, pantai Lasiana mampu menciptakan rasa aman dikala berenang ataupun sekeder bermain air. Ditunjang lagi dengan lautannya yang tak memiliki begitu banyak bebatuan karang (berbeda dari pantai di sekitarnya yang memiliki banyak karang). Membuat kita tidak akan begitu kesulitan untuk menyusuri tepi lautan atau bermain air. Lasiana Beach juga memilki hamparan pasir yang cukup luas. Sehingga terkadang di sore hari banyak pemuda yang bermain sepak bola di pantai ini.
            Juga layaknya pantai-pantai lain, Pantai Lasiana juga memiliki banyak pepohonan khas pantai. Berupa pohon kelapa dan pohon tuak (sebutan khas bagi pohon lontar). Meski tak tersebar menyeluruh, tapi ada beberapa spot yang ditumbuhi pohon-pohon ini. Yah, setidaknya mereka mampu memberi kita rasa nyaman. Meski berada di Kupang yang juga terkenal dengan udara dan cuacanya yang begitu panas. Selain pepohonan, Pantai Lasiana juga menawarkan buah kepala muda yang dijual oleh masyarakat setempat.
            Begitu banyaknya kelebihan, Dinas Pariwisata Kota Kupang juga pernah menaruh perhatian terhadap pantai ini. Mulai dari melakukan penarikan retribusi masuk, hingga dibangunnya fasilitas-fasilitas pendukung kegiatan wisata. Dari panggung, seluncuran, lopo-lopo, MCK, dan juga tempat menjual makanan yang tentu saja dikelola oleh masyarakat sekitar. Kini, tempat ini memiliki retribusi yang tidak bisa dikatakan sedikit terhadap peningkatan ekonomi. Mulai dari membantu pembangunan ekonomi warga setempat, hingga memberi tambahan pendapatan bagi daerah.
            Namun entah kenapa, kini pemerintah sudah tidak begitu mempedulikan keadaan, kebersihan pantai, serta fasilitas-fasilitas yang telah dibangun. Sudah banyak fasilitas-fasilitas penunjang yang rusak. Mulai dari pembatas ombak yag bolong di sana-sini, atap lopo-lopo dan panggung yang tidak berbentuk lagi, ataupun perosotan anak-anak yang malah begitu berbahaya. Dan sebenarya, ada banyak fasilitas yang sebenarnya sudah tidak layak pakai lagi. Ditambah lagi kebersihan pantai yang begitu memprihatinkan, sehingga terkadang mampu menimbulkan efek kumuh. Juga dihiasi lagi dengan bangunan-bangunan yang telah roboh. Dan berkesan seperti reruntuhan-reruntuhan kumuh bekas zaman pertengahan.
            Pantai Lasiana yang sudah seperti mascot, terkadang  malah seperti menjadi aib kota. Terlebih di musim penghujan January, keadaan pantai sedang berada dalam kondisi  yang parah-parahnya. Pantai Lasiana yang sudah terlihat parah karena fasilitas-fasilitasnya yang kumuh, kini “dipercantik” dengan aksesoris sampah disana-sini. Terlebih di bagian bibir pantai. Sampah bahkan sampai menjorok ke laut dan terlihat seperti sampah-sampah ini malah ikut membantu memperluas daratan Timor.
Pada sebuah hari cerah di minggu kedua bulan Januari, kami (compass maparsta) mengagendakan untuk membersihkan pantai Lasiana. Banyak persiapan dilakukan untuk kegiatan ini. Mulai dari menyurvei lokasi, sampai membangun relasi dengan pemerintah setempat. Karena pantai Lasiana berada dalam wewenang Dinas Pariwisata Kota, maka kami bersurat ke sana. Hingga akhirnya beberapa orang diutus untuk mewakili sang dinas. Namun entah kenapa, ketika hari pelaksanaannya, tak ada satu orangpun dari dinas yang datang. Mengecewakan memang. Akhirnya, karena keterbatasan orang, maka kami merubah tujuan utama kami. Dari membersihkan pantai lasiana menjadi memberi teladan. Mencoba intuk menginspirasi pihak-pihak lain untuk menjaga pantai. Meski tak seberapa, tapi setidaknya kami berhasil sedikit merubah wajah pantai.
Kami ternyata berhasil. Sebulan setelah pembersihan tersebut, beberapa anggota komunitas melakukan perjalanan ke pantai Lasiana. Ternyata pantai sudah bebas dari sampah. Entah pihak manakah yang menjadi penyelamat surga kupang ini. Warga setempat, pemerintah, atau???


D_D CS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar