Pantai Oe Sain “hidden
paradise in Timor island”
Ketika
pulau Jawa memiliki pantai Parang Tritis di Yogyakarta yang memiliki keindahan
pantai dengan gulungan ombak yang besar serta bukit karang yang menjulang
tinggi. Pantai ini menjadi kebanggaan masyarakat pulau Jawa. Dan pantai ini
merupakan salah satu jalur pantai selatan pulau Jawa. Lain Jawa lain Timor. Tepatnya
pada hari sabtu tanggal 28 Maret 2015, ada 6 orang laskar pariwisata (LAPAR)
yang tergabung dalam komunitas pecinta pariwisata “compas maparsta” menemukan
salah satu surga dunia yang terdapat di Pulau Timor. Surga itu bernama pantai
Oe Sain di kecamatan Amarasi Barat kabupaten Kupang. Pantai dengan hamparan
pasir luas dengan warna pasir cream kecoklatan, gulungan ombak yang lumayan
besar serta terdapatnya bukit-bukit karang tinggi yang menjorok ke dalam laut
menambah pesona pantai tersebut. Pantai yang masih ‘perawan’ ini sangat bersih
dari limbah sampah dan terlihat belum tersentuh oleh pembangunan fasilitas atau
sarana. Entah memang mungkin sudah takdir,
dilihat dari letak geografis pantai Oe Sain ini merupakan salah satu
pantai yang masuk dalam jalur pantai selatannya pulau Timor, bersama beberapa
pantai yakni pantai tablolong, pantai oe tune serta pantai kolbano di kabupaten
Timor Tengah Selatan. Dari fakta di
atas, dapat disimpulkan bahwa pantai Oe sain merupakan kembarannya
pantai Parang Tritis yang terpisah.
Pantai Oe sain yang berada di kecamatan
Amarasi Barat ini berjarak ± 40 km dari kota Kupang. Perjalanan ke pantai ini akan
terasa lama dan melelahkan, karena aksesjalan raya yang lumayan buruk. Untuk
mencapai pantai ini, kita akan melewati 8 dusun yang terbagi atas 2 kecamatan
yakni Desa Oeletsala, Desa Biupu, Desa Desmarok yang masuk dalam kecamatan
Nekamese serta 5 desa lainnya yaitu Desa Oben, Desa Riumata, Desa Niukbaun,
Desa Tofa, Desa Teunbaun yang masuk dalam kecamatan Amarasi Barat sebelum kita
sampai di pantai Oe sain. Pantai Oe sain sendiri termasuk ke dalam wilayah
RT/RW 29/14 kelurahan Merbaun kecamatan Amarasi Barat kabupaten Kupang. Selain
pesona keindahan, pantai Oe sain juga menjadi tempat dimana masyarakat dapat
mengais rezeki dengan bekerja sebagai nelayan. Di Desa Merbaun yang dihuni oleh
± 668 kepala keluarga. Desa ini di bagian barat berbatasan dengan kecamatan
Nekamese dan di bagian timur berbatasan dengan Desa Sahryion. Dari jumlah
penduduk yang menghuni desa Merbaun, rata-rata dari mereka bekerja sebagai
nelayan, beternak dan berkebun. Namun walaupun sudah memiliki mata pencaharian,
pendapatan warga masih dibawah rata-rata. Hal ini di ungkapkan oleh Bapak Anis,
selaku ketua RT 29 yang termasuk dalam wilayah Desa Merbaun, “ bahwa meskipun
masyarakat sudah memiliki pekerjaan, namun hasil panen mereka tidak dapat
mencukupi kebutuhan mereka. Jarak ke pasar yang sebenarnya dekat namun karena
akses jalan raya ke pasar yang buruk membuat biaya transportasi mahal”.
Kembali
kami menyinggung tentang pantai Oe sain, ”harapan kami pantai ini mendapat
perhatian dari pemerintah, karena dengan potensi yang dimiliki pantai Oe sain
ini dan juga adanya campur tangan dari pihak pemerintah, pantai ini bisa
menjadi lebih baik dan bagus”, lanjutnya lagi. Memang pantai ini terlihat belum
mendapatkan perhatian dari pihak manapun termasuk dari pemerintah. Sungguh
sayang, dengan potensi serta keindahan yang dimiliki pantai Oe sain tidak diimbangi
dengan perhatian yang lebih. Inilah kisah “surga yang tersembunyi dari pulau
Timor”.
Jurnalist Compas_Maparsta